BERAMAL LEWAT TULISAN

Wednesday 24 June 2009

KL itu KUALA LUMPUR





MELAKA

Melaka adalah kota tua di Penninsula Malaysia yang berseberangan dengan kota Dumai, Propinsi Riau Pulau Sumatera, kedua kota ini hanya dipisahkan oleh Selat Malaka. Dulunya merupakan Bandar strategis yang banyak disinggahi kapal-kapal dagang dari Eropa, India, Timur Tengah termasuk kapal Laksamana Cheng Ho dari Cina. 


Sebagai kota tua yang banyak menyimpan warisan budaya dan sejarah melayu juga banyak menyimpan peninggalan Portugis, Belanda, Inggeris dan Cina. Warisan yang ditinggalkan bangsa-bangsa asing di Melaka antara lain Benteng Portugis yang mengelilingi bukit St. Paul’s, Stadthuys, Christ Church, A’ Famousa, Kantor/pergudangan Belanda dan hunian berarsitektur cina di China Town. 

Melaka mempunyai sekitar 20 an museum yang banyak menyimpan jejak-jejak history-nya. Maka tidak salah kalau Melaka selalu ramai dikunjungi para pelancong dari manca negara. Pada tahun 2004 saja tercatat 4 juta orang pernah berkunjung kesini. 


KL, KUALA LUMPUR


Setelah puas beberapa hari menjelajahi kota tua Melaka, saat itu jam menunjukkan pukul 2 siang aku meninggalkan Melaka menuju KL (Kuala Lumpur) dari terminal bus Sentral Melaka.
Aku ke KL menggunakan ‘Bus Delima’ berwarna merah yang tiketnya kubeli di loket terminal harganya 12,20RM(Ringgit Malaysia). Busnya bersih, dingin dan on time berangkatnya. Bus di Malaysia & Thailand sangat jarang ada toiletnya, hal ini mungkin untuk menjaga kebersihan dan kesehatan dalam bus. Ini info segala macam Bus dari / ke Singapore Malaysia  http://www.singaporemalaysiabus.com/

Menuju KL lancar sekali, jalannya lebar, tanpa ada goncangan sehingga dalam waktu 2 ¼ jam kami sudah tiba di mulut tol KL. Biasanya sopir bayar tol dengan tunai atau bisa juga dengan card Touch n Go.

Hentian Bus Puduraya namanya, itu terminal bus di KL, aku nggak mau nunggu bus antri masuk terminal karena bakalan lama. kuturun sebelum bus masuk terminal dan ambil Hotel di seberang jalan ‘Hotel Hibiscus’ namanya. Hotel ini dimanajemeni orang India sedangkan sopirnya bos dan cleaning servicenya orang Indonesia, jadi enak ada saudara di negeri orang. Aku ambil room double bed yang besar, aircon, TV dan ada Wifi-nya dapat harga 70RM (210 ribu) +refundable deposit 10RM. Ingat ! hindari check in di bawah jam 8 pagi itu sama artinya kalau kita check in jam 8 kemarin pagi, berarti sudah di-charge satu malam.

Kebetulan aku dah beberapa kali ke negeri jiran ini, jadi sedikit banyak tahu kondisinya mulai dari Johor, Melaka, Selangor, Penang, KL area, Batu Cave, KL Tower, Putra jaya, Genting Highland dan daerah cross border yang ada di Malaysia. Kalau lama nggak kesana ada rasa kangen juga, ya kangen makanannya, dialegnya, kangen ke langganan2ku dan yang pastinya kangen sama Gedung Petronas (KLCC Twin Tower) disitu ada food court menyediakan beragam masakan yang enak dan unik, harganya juga nggak begitu mahal kok.
Di KL aku banyak teman mulai dari agen tiket bus, sopir teksi (taxi), penjual makanan india, penjaga tandas (toilet umum, yang bayarnya 20sen) atau pedagang nasi lemak.



NASI LEMAK dan SOYA


Makanan khas Malaysia diantaranya nasi lemak, di kita seperti nasi uduk. Nasinya dilengkapi dengan ikan teri khas Malaysia ditambah menu pilihan ayam, daging atau telur, semuanya padat bumbu dan pedas. Setiap pagi aku sarapan nasi lemak langgananku di pelataran KQ5 Steysen (stasiun) Masjid Jamek, harganya 2 sampai 3RM lauknya bisa pilih, buka jam 6 – 9pagi. Kalau habis makan disitu aku selalu dikasih gratis satu tas plastik aneka kue. ‘Halo dik, Mak Cik senang melihat adik singgah kemari lagi, mau makan apa dik?, sapanya.
Setelah makan nasi lemak jangan lupa minum soya (susu kedelai, bisa yang sejuk ataupun suam). Pastinya habis makan nasi lemak dan minum soya tenaga bertambah dan siap tempur untuk menjelajah target hari ini. Jarak dari hotel ke lapak nasi lemak kurang lebih 700m, aku kesana selalu berjalan kaki hitung-hitung olah raga.



PUTRA JAYA


Layaknya seperti orang berangkat kerja, setiap hari aku keluar pukul 8.30 pagi untuk mencapai target destinasi hari ini. Kali ini target ke Putra Jaya (Pusat Pemerintahan Malaysia) dan Central Market.

Habis sarapan aku menuju Steysen LRT Masjid Jamek, beli tiket tujuan KL Sentral (terminal terpadu kereta api, monorail, MRT dan bus), tiket bisa dibeli pada kaunter/loket atau mesin ATM Tiket. Dari Masjid Jamek ke KL Sentral 1.30RM, menuju KL Sentral melewati Steysen Pasar Seni, kira-kira hanya 5 menitan dah sampai di KL Sentral. O’ya kalau mau masuk pintu steysen, masukan tiket ke input mesin, pintu terbuka kemudian kartu akan keluar di output mesin, cabut dan simpan. Begitu juga sebaliknya kalau mau keluar steysen, masukan kartu, pintu terbuka namun kartunya akan ditelan mesin.

Berbeda dengan MRT Singapura, bisa beli kartu EZlink (15$Sin, untuk bayar MRT, bayar bus atau bahkan bisa untuk bayar Mc Donald. Kalau habis bisa isi ulang 10 dollar, expired sampai 2 tahun). Di pintu masuk, tempelkan kartu ke sensor (orang Singapura biasa dompetnya yang ditempelkan jadi kelihatan lebih gaya dan simple), pintu terbuka kemudian cari/tunggu MRTnya jangan sampai salah jurusan. Sebaliknya kalau mau keluar tempelkan kartu ke sensor, pintu terbuka dan otomatis kartu kita akan berkurang saldonya. Untuk cek saldo, tempelkan kartu di sensor mesin-mesin ATM Tiket, sisanya akan kelihatan.

Berbeda pula dengan MRT di Bangkok, biasanya pakai coin yang bisa dibeli di loket dan coin tersebut jangan dimasukan ke mesin namun cukup ditempelkan ke sensor, pintu terbuka dan simpan coinnya. Kalau mau keluar barulah coin tersebut dimasukan ke dalam mesin dan coin akan ditelan mesin. Itulah sekedar informasi perbedaan MRT di beberapa negara. Kalau di Indonesia jangan masukkan apa-apa karena kita belum punya Subway he . . . he . . Lain juga lho kalau subway di Amerika . . . nanti aja ceriteranya.

Kalau mau ke Putra Jaya dari KL Sentral, beli tiket kereta express ERL 'Express Rail Link' di loket KLIA Transit (Kuala Lumpur International Airport), jangan di loket KLIA, karena dia bablas ke KLIA. Beli tiket return lebih murah dibanding tiket one way (19RM), dalam 20 menitan kita dah sampai di Putra Jaya. Untuk naik dan turun kereta tekan tombol di tengah pintu, pintu akan terbuka dan jangan buang-buang waktu karena kereta hanya berhenti beberapa saat saja. Ketika mau keluar stesen tiket tersebut nggak ditelan mesin karena aku beli tiket return dan masih bisa dipakai untuk kembali ke KL Sentral.

Berjalan ke terminal bus Putra Jaya WTT 'The Western Transport Terminal' dan cari bus ke jurusan mana yang kita mau, kalau bingung bisa tanya ke petugas. Saya naik bus shuttle nomor 300 (1RM, masukan uang ke box maka karcis akan ter-print keluar) ke kawasan Masjid Putra yang kubahnya berwarna pink. Melewati Kantor Perdana Menteri, Putra Jaya International Convention Centre, apartemen, plaza, Dataran Putra, jembatan-jembatan yang indah, danau-danau yang bersih dan akhirnya tiba di kawasan Masjid Putra.

Sambil berjalan kaki 500 meteran menuju masjid, kita temukan beberapa kran air yang bisa diminum seperti kran air zam-zam di kawasan Masjidil Haram, Makkah Arab Saudi. Sholat disana kemudian lihat-lihat arsitektur masjid yang berdiri elok menjorok ke danau sehingga kelihatannya seperti terapung, sebelum meninggalkan masjid aku ngobrol dengan petugas masjid, eee . . . malah dikasih souvenir oleh petugas masjid katanya dia baru pulang dari Australia. ‘Ma kaseh’ kataku. Mengelilingi kawasan Putra Jaya sungguh menyenangkan, indah, bersih, rapi dan tertatur namun udaranya memang agak panas.
Aku ambil gambar dengan kamera sebanyak-banyaknya kalau perlu kuhabisin memory-nya dan gambar yang nggak perlu nanti bisa di-delete.



KL TOWER


Selain ada Twin Tower 'Petronas', ada juga KL Tower yang sebetulnya lebih dulu dibikin daripada Gedung Petronas. Lokasinya ada di puncak Bukit Nanas. Untuk menuju kesini bisa pakai monorail atau bus dan turun di stasiun Bukit Nanas, kemudian lanjutkan dengan taksi atau naik bus shuttle dekat pintu gerbang (setiap 15 menit).

Apabila anda kebetulan pakai Bus KL Hop on/off, KL Tower merupakan salah satu titik yang dilewati bus tersebut. Untuk naik ke puncak tower yang tingginya 421 meter harus membayar 38 RM. Di puncak tower dapat melihat kota KL dari atas ketinggian baik siang maupun malam (open 09:00 - 21:30). Melihat dari atas keindahan Jantung KL sangat lengkap bila sambil menikmati kuliner di restoran berputar di top KL Tower.



CENTRAL MARKET

 
Melewati jalan yang sama aku kembali ke KL Sentral terus ke Steysen Masjid Jamek pakai LRT, turun disitu aku lanjutkan ke Central Market (jalan kaki sekitar 400 meteran). Bangunan ini dibangun tahun 1888, disini kita bisa beli berbagai macam souvenir, pasarnya seperti Pasar Sukawati di Bali dan harganya bisa ditawar. Makan siang di food court lantai 2, aku pilih bakso lontong dan milo ice kesukaanku (3RM+1.8RM). O’ya kalau mau makan Mc Donald dengan harga murah, datanglah pada tengah petang (pukul 12 s/d 15, harganya off sampai 40%). Selesai belanja dan makan sempatkan ke tandas (toilet umum) di lantai-1, toiletnya unik dan bersih sekali (0.5RM). Balik ke hotel jalan kaki sedangkan anak dan isteriku minta ijin pisah, mereka mau ke MyDin Wholesale (supermarket dekat Hentian Bus Puduraya). Aku mau istirahat dulu akh . . . 



TWIN TOWER PETRONAS KLCC


Setelah fresh kembali, sekitar jam 6petang sebelum maghrib (di KL 19.30) aku mulai menjelajah lagi, sekarang aku ke Twin Tower (Petronas). Menuju Petronas aku naik LRT dari Steysen Masjid Jamek dan berhenti di Steysen KLCC. Dari Stesen KLCC ke Gedung KLCC nggak perlu keluar steysen karena kedua section itu terhubung dalam satu junction. Tak terasa berjalan aku dah berada di dalam Mal Suria KLCC. Disini kita bisa beli apa aja yang kita mau, kelasnya menengah ke atas (Outlet-outlet resmi merk terkenal dunia ada disini). Jangan lupa nikmati makanan di food court atau di restoran-restoran yang tersebar di dalam Mal Suria KLCC.

Setelah itu nikmati indahnya danau dan air mancur di halaman belakang Twin Tower, puas disana nikmati kembali Twin Tower dari sisi lain. Di malam hari yang ada bulannya, aku pandangi lebih dalam keindahan dan keanggunan Petronas, sangat menakjubkan seperti pahatan es yang diberi sinar. . . luar biasa. Disinilah semakin kutahu kebesaran Tuhan yang telah memberi ilmu pengetahuan kepada kita sehingga manusia bisa membuat sesuatu yang berguna bagi sesama. Tak lupa aku mengambil gambar background Petronas (ambilnya sambil tidur terlentang supaya bisa tercover dari bawah sampai pucuknya).
Hari ini cukuplah bagiku, kembali ke hotel istirahat untuk persiapan jalan lagi esok hari. . . keerk . . . keerk . . . keerk . . . aku tertidur, SEMOGA NEGERIKU LEBIH BAIK DARI LAINNYA.


Tips ke KL :
  • Paksain nabung untuk rencana traveling. 
  • Simpan dokumen dengan baik, passpor, Kartu Keluarga, KTP, NPWP dan Tiket bungkus dengan plastik siapa tau kena air atau hujan.
  • Foto copy passpor dan tiket kalau perlu scan dan simpan di email anda.
  • Bawa foto berwarna.
  • Buat schedule perjalanan day by day beserta budgetnya (Itenirary).
  • Bagi pemula khusus ke KL bisa nikmati bus pariwisata lux (Bus KL Hop-on Hop-off) bisa seharian keliling obyek-obyek wisata (22 titik), bisa naik turun sesuka hati harga tiket dewasa 38RM bisa beli langsung atau beli di berbagai tempat harganya sama. Ada TV monitor, ada announcer berbagai bahasa, bus lantai 2 yang atapnya dari kaca tembus pandang, ada open space di lantai 2 bagian belakang untuk foto-foto atau nikmati pemandangan dan ada guide bus.
  • Khusus di KL (sekitar Puduraya atau Bukit Bintang), kalau mau hemat bisa cari penginapan kelas backpacker, per bed harganya 15s/d20RM. Kalau bertiga lebih baik cari hotel dengan room double karena privasinya lebih baik sedangkan rate-nya tidak begitu jauh dibanding dengan kelas backpacker. Triknya booking untuk 2 orang, setelah ok yang satu orang lagi nyusul masuk belakangan.
  • Bawa credit card VISA atau MASTER sebagai cadangan.
  • Bawa ransel atau tas punggung, jangan bawa koper.
  • Jangan lupa olah raga ringan, makan dan istirahat yang cukup supaya badan tetap bugar.
  • Gunakan HP yang ada GPS dan wifi.
  • Bawa simcard dari negara kita untuk ‘terima sms’ dan beli prepaid card di negara tujuan untuk ‘kirim sms’ atau ‘telepon’
  • Jaga barang bawaan anda, terutama tas utk menghindari sindikat narkoba.
  • Browsing website dan baca buku tentang destinasi tsb.

http://www.airasia.com
http://malaysia.panduanwisata.com/ 
http://www.asiarooms.com/
http://www.bug.co.uk/
http://www.hotelscombined.com/
http://www.backpacker-planet.com/
http://www.islamicfinder.org/
http://www.myhoponhopoff.com/
http://www.hostelworld.com/
http://www.busonlineticket.com/bus/delima-express-singapore-pte-ltd
http://www.qiblalocator.com/
lonely planet book : southeast asia atau malaysia



copyright© by RUSDI ZULKARNAIN
email : alsatopass@gmail.com




No comments: