BERAMAL LEWAT TULISAN

Tuesday 4 June 2013

SCAM 'AKSI TIPU-TIPU' ANCAMAN TURIS, NO WAY !


Jalan-jalan ke mancanegara baik sebagai turis dengan biro perjalanan atau turis backpacker mempunyai resiko yang sama kena scam (penipuan) atau 'aksi tipu-tipu'. Modus scam di masing-masing lokasi sangat bervariasi. Oleh sebab itu sebelum berangkat harus kita pelajari dulu tentang resiko apa saja yang akan dihadapi selama berada di suatu destinasi.


DIMANA ADA SCAM ?

Hampir semua desinasi ada scam, namun tingkatannya berbeda-beda. Di kota suatu negeri yang dianggap sucipun ada scam-nya,  seperti di Italia, India atau Saudi Arabia termasuk di Indonesia. Kebanyakan targetnya adalah turis. Karena mereka menganggap turis banyak uangnya. Kalau di Asia targetnya kebanyakan turis bule atau orang asing yang kelihatan berbeda dengan penduduk lokal. Yang pernah ditayangkan di TV internasional tentang negara (kota) berisiko kena scam, ada hampir di seluruh kota India, Argentina (Buenos Aires), Marrakesh (Maroko), Madrid / Barcelona (Spanyol), Rio Janeiro (Brazil), Bangkok (Thailand), Roma (Italia) atau Cekoslovakia. Itulah contoh kota negara yang diberitakan ada scam-nya yang dilakukan terutama terhadap turis. 


MODUS MACAM SCAM

Aksi tipu-tipu yang dilakukan ada bermacam-macam, mulai tingkat biasa dengan resiko yang kecil hingga scam dengan resiko kerugian yang besar. Misalnya di Argentina beresiko dapat uang palsu atau kena rampok black widow, yaitu wanita yang mengajak kencan & akan memberi bubuk bius di minuman; di salah satu negara Amerika Latin berisiko kena dukun palsu yang memberi syarat harus membeli pernak-pernik untuk ritual pada tempat yang mereka tentukan; di India ada kena dokter palsu, asuransi atau pengalihan informasi untuk mendapat keuntungan; di Roma beresiko kena pemandu ilegal; di Bangkok ada pemandu ilegal atau sopir tuk-tuk yang mengarahkan ke toko jewelery kelompoknya; di Madrid Barcelona ada resiko kena copet kawakan; di Makkah Madinah berisiko dicopet atau orang yang berpura-pura sedang menuntut ilmu tapi kehabisan uang, biasanya dia menguasai berbagai bahasa asing; di Saigon Vietnam ada penarik becak (cyclo) yang meminta bayaran tinggi setelah selesai mengantar turis; di Ceko scam-nya seperti taksi argo kuda; narkoba palsu dan pemerasan di dalam bar; atau di Marrakesh (Old Market) sekitar alun-alun berisiko kena scam berbagai atraksi kobra, permainan api dan atraksi topi atau karpet kuno mahal tapi palsu. Sedangkan di Indonesia biasanya di bidang jasa, seperti percaloan transportasi dan penginapan, atau aksi pencopetan.


Hampir semua aksi scam ini teroganisir rapi, ada bos-nya dan ada pembagian tugas yang jelas antar anggotanya. Aksi ini banyak menghasikan uang yang diambil dari para turis mancanegara sebagai target utamanya.


BAGAIMANA MENGATASINYA 

Untuk menghindari kena scam, ada baiknya mempelajari dulu tentang kondisi destinasi yang akan dituju. Kemudian ada beberapa jurus untuk menghidarinya :

a.  Jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal.
b.  Identifikasi modus-modusnya.
c.  Jangan menerima titipan barang apapun dari orang lain.
d.  Pastikan harga atau layanan yang jelas sebelum memakainya.
e.  Bersikap hati-hati menjaga barang bawaan di dalam atau di luar tubuh.
f.   Kalau ragu, pakailah pemandu resmi atau teman yang dipercaya.
g.  Hindari mabuk-mabukan atau bersama wanita 'nakal'.
h.  Jangan segan menolak atau berani bilang tidak.

Sebetulnya banyak sekai jenis-jenis scam yang ada seiiring dengan perkembangan variasi kejahatan di dunia.
Itulah gambaran aksi tipu-tipu yang ada di berbagai destinasi turisme berikut bagaimana cara menghindarinya. Semoga bermanfaat. Cheers .... 



Copyright© by RUSDI ZULKARNAIN 

No comments: