BERAMAL LEWAT TULISAN

Thursday, 25 June 2009

KE NEGERI GAJAH PUTIH


APA yang BISA kita DILIHAT kalau selalu NAIK PESAWAT


NAIK BUS ke HAT YAI, di sebelah utara terminal bus Kuala Lumpur ‘Puduraya’ banyak berjajar agen bus yang menjual tiket ke berbagai jurusan seperti ke Melaka, Singapore, Penang, Hat yai dan tujuan lainnya. Kali ini tujuanku adalah ke Hat yai (Thailand Selatan), kota terbesar dan ramai di Thailand Selatan.


Sejak dua hari lalu tiket sudah kubeli di salah satu agen bus dekat terminal Puduraya, aku coba pakai bus Alisan, harga tiketnya 50RM, berangkat pukul 10 malam dan tiba di Hat yai sekitar pukul 7 pagi. Aku menginap di Hibiscus Budget Hotel yang letaknya tidak jauh dari agen bus. Mendekati waktu berangkat aku baru angkat bawaanku ke agen bus (barang-barang yang tidak perlu dibawa kutitipkan di hotel, karena akan kembali menginap disitu lagi sebelum pulang ke tanah air).

Ada 2 jenis bus menuju Hat yai, pertama jenis biasa seperti umumnya bus malam dan berikutnya adalah jenis double decker (bus bertingkat). Tapi harga tiketnya sama. Bus Alisan ber-AC, komposisi seat 2-1 kursinya besar-besar, driver 2 orang bergantian dan dilengkapi LCD TV 29 inch. Bus ke Hat yai biasanya semua tanpa toilet (dimaksudkan untuk menjaga higenitas dalam bus). 


Untuk ke Hat yai selain dengan bus bisa juga  pakai kereta api KTM (Kereta Tanah Melayu) dari Kualalumpur ke Butterworth terus ke Hatyai atau dengan pesawat. Perjalanan overland antar kota di Malaysia dihubungkan dengan highway dan di sepanjang jalur ini adalah perkebunan sawit. Perkebunan tersebut bisa disaksikan mulai dari Johor, Melaka, KL sampai dengan perbatasan Thailand. 

Dalam perjalanan sedapat mungkin kutempuh melalui jalur darat karena tujuanku adalah wisata mata, rasa dan jiwa, maksudku APA yang BISA DILIHAT kalau NAIK PESAWAT.


@HAT YAI


Mendekati kota Hat yai kita harus melewati imigrasi Malaysia dan Thailand, untuk persiapan dokumen imigrasi bus berhenti istirahat sekitar satu jam di suatu rumah makan dekat border Malaysia site (Changloon/Bukit Kayu Hitam).  Di situ kita bisa ke kamar kecil, pesan makanan/minuman atau tukar uang asing. Sebelum turun dari bus, crew mengumpulkan paspor dan setelah istirahat crew bus mengembalikan paspor lengkap dengan kartu imigrasi Thailand yang telah diisi.

Tidak lama bus melaju, kita akan sampai di border Malaysia, semua harus turun dari bus kemudian seperti biasa paspor diperiksa imigrasi, kalau ok paspor akan distempel keluar Malaysia. Lalu naik bus lagi menuju border Thailand site (Sadao), barang dan penumpang semua harus turun. Sambil menahan kantuk menjelang subuh aku antri 'seperti pembagian BLT'. Di imigrasi Thailand, aku ditanya petugas, "Mau ngapaiin ke Thailand ?" Holiday, bersama anak dan isteri, jawabku. Kemudian dia tanya lagi, "Dimana akan tinggal ?" Ku jawab dengan percaya diri ‘Hotel Golden Crown’, dia mengangguk dan chetok aku dengar pasporku distempel masuk Thailand. Serta merta aju bilang, ‘Khob kun kab’ (terima kasih untuk pria). Selesai semua urusan imigrasi, barang dan penumpang naik kembali ke atas bus untuk menyelesaikan sisa perjalanan.

Highway dari Kuala lumpur menuju Hat yai jalannya lebar, mulus dan dilengkapi rambu-rambu lalu lintas termasuk panduan jalan yang memantul kalau kena lampu mobil pada malam hari. Dengan kondisi tersebut penumpang merasa aman dan nyaman sehingga setidaknya dapat menekan terjadinya kecelakaan. Melewati Songkhla (kota pinggir pantai). Akhirnya sekitar pukul 7 pagi perjalanan bus berhenti di agen bus Alisan, Hat yai.

Hat yai kota transit yang strategis. Merupakan kota ketiga terbesar di Thailand. Ramainya seperti kota Malang dan Jember di Jawa Timur atau kota Tegal dan Pekalongan di Jawa Tengah atau kota Garut dan Tasikmalaya di Jawa Barat, begitulah kira-kira padanannya. 


Karena Strategisnya kota ini, dari sini kita bisa menuju ke berbagai tujuan antara lain Surathani, Pattani, Yala, Narathiwat, Penang, Kualalumpur, Bangkok dan tujuan lainnya.


Sebetulnya di daerah Thailand selatan masih mempunyai masalah politik dengan pemerintah pusat. Wilayah ini mayoritas didiami oleh komunitas muslim yang berjuang ingin memisahkan diri dari Thailand. Akibatnya sampai sekarang sering terjadi kekerasan melawan pemerintah. Pada tahun 2008 Indonesia pernah menjadi mediator perdamaian untuk masalah ini yang dilaksanakan di Istana Bogor.


ADA APA DI  HAT YAI ?


Aku beli voucher hotel di agen bus Alisan, kupilih Hotel Golden Crown (www.hadyaigoldencrown.com). Rate-nya, harganya 670 Bath atau Rp.200rbuan).


Beli voucher hotel di agen harganya jauh lebih murah dibanding beli langsung di hotel. Selisihnya hampir 200 Bath. Apalagi aku bertiga, pasti harganya dikasih yang triple room (kalau pakai voucher nggak masalah, serahkan vouchernya maka staf hotel akan diam aja).

Dari agen bus Alisan ke hotel aku jalan kaki sekitar 500 meteran melewati blok-blok pertokoan. Sampai di hotel, voucher dan paspor kuserahkan ke receptionis. Dia diam aja nggak masalahkan aku bertiga. 

Dapat kamar di lantai 7 yang besar dilengkapi berbagai kebutuhan di dalam kamar membuat aku lebih santai, soalnya nggak perlu keluarkan handuk, air mineral atau sikat gigi. Karena semuanya sudah tersedia.

Selepas istirahat di hotel, aku mulai menjelajahi kota Hat yai diawali beli kartu prabayar 100Bath (30rbuan) untuk sms dan telepon keluar, kemudian makan di Restoran Salwa (moslem food). Aku pilih tom yam sea food (masakan khas Thailand yang pedas) dan minumnya es tebu, semuanya lezat dan murah sekali, bertiga aku habis 325 Bath. 


Kemudian ke Kim Young Market yang menjual aneka macam kebutuhan sutera, sepatu dan tas yang murah harganya tapi mutunya oke banget. Selanjutnya ke Market di Poolsuwan Road, Montri Road, Montri 1 Road dan Rattakan Road yang banyak menjual macam-macam cindera mata khas Thailand. Di sini harga nya grosiran, seperti kaos, accessories hiasan rumah atauvgantungan kunci.

Menelusuri jalan-jalan Hat yai, hampir di setiap toko banyak dijumpai pelayanan massage (pijat ala Thai, foot massage ataupun body massage). Taripnya 200 sampai 250 Bath per jam. Para pelayan massage berdiri di depan toko menawarkan jasanya.


Malam harinya aku menyaksikan atraksi-atraksi jalanan di sekitar restoran ayam McD seperti sulap, musik dan seni lukis. Tak lupa aku nikmati lobster goreng, durian 30 Bath, manisan buah segar 30 Bath dan beli oleh-oleh dompet kulit ikan pari 350 Bath, sabuk kulit ikan pari 550 Bath, kaos 75 Bath, tas dan lainnya. 


Setelah puas menjelajahi keramaian kota Hat yai, sebelum kembali ke hotel aku bertiga makan malam di restoran yang sama ‘Salwa’, kali ini aku pilih full table hanya 686Bath. Hari pertama di Hat yai aku tutup dengan istirahat di kamar hotel sambil nonton TV menjelang tidur.

Keesokan harinya kegiatan aku awali dengan sarapan di McD sekitar Lee Garden Plaza. Aku dapat informasi, katanya di McD ada B2-nya. Jadi aku hanya minum kopi dan makan kentang olahan 222 Bath. Pergi ke agen bus Alisan untuk city tour. Kemarin aku deal tour keliling Hat yai dan Songkla satu mobil/hari include driver 1200 Bath. 


Aku datang di agen, mobil dan driver dah disiapin. Lantas kami meluncur menuju Kuil Dewi Kwan Im, Samila beach, Brahma empat muka (se mien fo), ke Sea World Songkhla 200 Bath, Bukit Tang Kuan Hill, beli dodol durian dan aneka makanan kering khas Thailand.

Di lokasi wisata, aku abadikan semuanya dengan kamera digital yang ada. Di Samila beach aku beli kelapa khas Thailand yang ukurannya lebih kecil dari kelapa biasa 10 Bath dan di Sea World Songkhla melihat atraksi dalam aquarium raksasa. 


Sekitar pukul 3 sore, tour berakhir. Kemudian aku ke stasiun kereta api Hat yai beli tiket KA jurusan Hat yai – Bangkok untuk berangkat esok sore. Putar-putar sekitar stasiun kemudian makan di rumah makan muslim depan stasiun Hat yai. Begitulah kisah perjalananku di Hat yai kota terbesar di Thailand selatan, kisah berikutnya adalah ‘ENJOY-nya NAIK KERETA ke BANGKOK’

Note : Flight AA mulai 1 Oktober 2012 semuanya akan landing di Bandara Don Muang bukan lagi di Suvarnabhumi

http://www.airasia.com/
http://www.backpacker-planet.com/
http://www.islamicfinder.org/
http://www.hadyaigoldencrown.com/
http://www.agoda.web.id/
https://www.google.co.id/
http://www.bug.co.uk/
http://www.hotelscombined.com/
http://www.asiarooms.com/
http://www.railway.co.th/
lonely planet book : Southasia atau Thailand

copyright© by RUSDI ZULKARNAIN
email : alsatopass@gmail.com

KE NEGERI KEPALA SINGA


Apakah ke SINGAPURA Harus Selalu Lewat BATAM ?

Pergi ke negeri jiran Singapura tidak lagi se-prestise dulu, sekarang orang kesana sudah menjadi hal yang biasa, apalagi bagi mereka yang tinggal dekat dengan negeri Kepala Singa itu seperti Batam, Sumatera Barat, Kepulauan Riau dan Medan. Dengan adanya aturan bebas fiskal bagi pemilik NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) ataupun yang tidak memiliki NPWP, pergi ke Singapura semakin terasa mudah dan murah.
Kata sebagian orang, negeri ini mempunyai pesona yang tidak pernah membosankan membuat Singapura selalu menarik untuk dikunjungi. Ini disebabkan oleh piawainya negeri kecil itu mengemas potensi wisata dan bisnis sedemikian rupa sehingga semuanya mempunyai nilai jual. Tapi aku bosaaaan ... mending melancong di negeri sendiri. Sumber Daya Manusia yang unggul dan kepastian hukum yang jelas, menempatkan negeri kepala singa ini begitu dipercaya pengunjungnya untuk shoping, bisnis atau belajar menuntut ilmu.


PERBANDINGAN BIAYA


Khusus bagi kita yang tinggal di Jawa Timur, kalau ingin ke Singapura saya sarankan jangan lewat Batam, karena biayanya bisa lebih mahal. Alternatif yang lebih murah adalah lewat Johor Bahru (Senai International Airport), Malaysia. Gambarannya begini kita berangkat dari Surabaya (Juanda International Airport) maka biaya yang dikeluarkan untuk sampai ke Singapura sebagai berikut : Fiskal bebas, Airport Tax International Rp. 150.000 (sekarang 200 Ribu), Tiket airasia Surabaya – Johor Bahru Rp. 275.000, Bus Express dari Senai Airport ke Terminal Bus Larkin (Terminal Bus di Johor) 8RM=Rp.25.000, Terminal Bus Larkin ke Terminal Bus Singapura (Terminal Queen’s street) 2RM=Rp.6.000, jadi total Rp. 456.000.


Sedangkan kalau lewat Batam : Airport Tax Domestik 35ribu, Tiket Surabaya – Batam (Hang Nadim International Airport) pakai berbagai airline paling murah sekitar 500ribuan, Taxi dari Airport ke Pelabuhan Ferry (Batam Center) 70ribu, Fiskal bebas, Tiket ferry (Ferry Pinguin) Batam – Singapura pp (Harbour Front) 175ribuan include tax dan tiketnya berlaku sampai 6 bulanan. Menunggu pemberangkatan Ferry juga lama karena semuanya terjadwal, tergantung kita dapat jam berapa yang paling awal,  total Rp.780.000


Dan kalau terbang langsung dari Surabaya – Singapura : Fiskal bebas, Airport Tax International 150ribu (sekarang 200 Ribu), Tiket Surabaya – Singapura (Changi International Airport) 750ribuan, total Rp. 900.000
Pada waktu-waktu tertentu Mandala Tiger Airways menawarkan harga promo dengan harga dasar 100 ribu rupiah. Tapi tidak setiap waktu ada harga murah seperti itu. Atau dari Surabaya bisa pake Jetstar atau Air Asia direct flight to Singapore.


Itulah gambarannya, mana yang akan kita pilih, semua terserah anda mau cepat tapi mahal, mau lama tapi mahal atau sedikit lama tapi murah. 



KE SINGAPORE LEWAT JOHOR


Kalau saya lebih senang lewat Johor lebih murah dan banyak pengalaman yang kita dapat, sekali dayung 2 negara terlampaui. Namun kalau mau lewat Johor ada sedikit trik yang perlu kita punyai;



  • Pesan tiket online airasia jauh hari sebelumnya (cara detail booking bisa lihat simulasi online pada situs airasia) dan pastinya harus punya Kartu Debit bank tertentu atau Credit Card VISA / Master.
  • Pilih penerbangan hari sabtu atau minggu karena Imigrasi Malaysia (Johor Bahru) dan Imigrasi Singapura (Woodland) lebih sepi dibanding hari kerja senin sampai jumat sehingga proses masuknya lebih cepat.
  • Pilih hotel atau hostel terserah yang anda mau, kalau kelas backpacker bisa ambil Cozy Corner (dorm per bed 17Sin$ (sekarang 20Sin$) di depan Bugis Junction lokasinya tidak jauh dari Terminal Bus Queen’s street) atau bisa di hotel yang lumayan bagus Hotel 81 Classic, 12 Joo Chiat Road  (http://www.hotel81.com.sg/) 118 $Sin
  • Kalau ditanya petugas imigrasi bilang aja mau holiday dan tulis di form imigrasi tinggalnya di hotel jangan di hostel.
  • Siapkan tiket pulang biasanya ditanya di imigrasi, ‘Mana tiket pulangnya ?‘. Saya kira 5 trik ini dah cukup memadai untuk masuk Singapura. Ditambah satu hal lagi yakni penampilan setidaknya rapi dan percaya diri.

Oh ya berikutnya akan saya ceritakan bagaimana cara detail masuk Singapura lewat Johor atau kalau anda mau tahu lewat selain Johor bisa e-mail ke saya alsatopass@gmail.com.
Berada lebih awal di Juanda (International Departure), Surabaya 2 jam sebelum jadwal flight berangkat karena counter airasia akan tutup 45 menit sebelum jadwal pesawat take off. Untuk Check in siapkan tiket berangkat dan lebih baik nggak ada barang yang dimasukin ke bagasi (Bawaan di cabin : 7 Kg / orang dengan ukuran max. 56 cm x 36 cm x 23 cm, hanya diperkenankan 1 potong), uang 150 ribu untuk airport tax international (sekarang 200 ribu) dan siapkan passpor yang expiry-nya sampai 7 bulanan ke depan kemudian pergi ke loket NPWP siapkan tiket (sekarang sudah tidak perlu lagi), boarding pass, copy Kartu Keluarga, copy passpor, passpor asli, copy KTP, copy NPWP dan kalau diverifikasi oke maka boarding pass akan distempel petugas pajak bandara. Naik ke lantai II lewati pajak desk kemudian imigrasi, setelah semua oke kita tinggal tunggu keberangkatan pesawat (pesawat ini oke punya lho, kondisinya baru-baru dan on time), jangan lupa bawa sedikit snack dan minuman atau beli di atas pesawat).

Menggunakan Flight AK631 Airasia Surabaya – Johor, berangkat pukul 09.25 dan tiba pukul 12.40 (Johor lebih cepat 1jam). Seperti biasa di Senai International Airport kita akan melewati imigrasi, siapkan passpor dan form imigrasi (bisa diisi di pesawat atau di bandara). Kemudian beli tiket bus di Kaunter (counter) tujuan Terminal Larkin 8RM, naik ke bus sambil tunggu keberangkatan. 


Tidak sampai 1 jam kita dah tiba Terminal Larkin, disitu kita bisa istirahat sejenak untuk sholat, ke tandas (toilet umum 0,2RM), makan siang dan keperluan lainnya. Berikutnya untuk ke Singapura cari Bus Cause Way (CW) warna kuning atau SBS Transit warna putih (2RM, simpan tiketnya). Ini info segala macam Bus dari / ke Singapore - Malaysia di http://www.singaporemalaysiabus.com/

Sekitar 15menitan kita dah sampai di border/imigrasi Johor (Johor dan Singapura dihubungkan oleh jembatan/Causeway yang melintas di atas selat kecil), bawa semua barang yang ada terus kita ke pemeriksaan imigrasi keluar Malaysia (tidak perlu isi form imigrasi namun serahkan sobekan form imigrasi keluar yang kita bawa sewaktu kita masuk Airport Senai). Selesai urusan di imigrasi Johor, menuju ke bus yang namanya sama tadi kita naiki dan tunjukkan tiketnya. Hanya 5menitan kita sampai lagi di seberang jembatan (Singapore side), bawa lagi barang kita terus menuju pemeriksaan imigrasi masuk Singapura, isi form imigrasi (diantaranya biar aman isi holiday dan nginep di hotel yang namanya dah kita hafalkan) disini kita harus confidence, santai tapi mantap karena mulai kita menginjakan kaki di Singapura semua aturan harus kita ikuti mulai dari budaya antri, no smoking, tidak bawa rokok, tidak meludah sembarangan, tidak makan bubble/permen karet, pokoknya ikutin aja deh aturannya biar aman. Lolos dari imigrasi kita menuju bus yang namanya sama, tunjukan tiket dan kurang lebih dalam setengah jam kita dah sampai di Terminal Queen’s Street, Singapura.

Aku pernah diperiksa imigrasi woodland Singapura dan dibawa ke suatu ruangan khusus, terpaksa disitu aku tampilkan diriku percaya diri dan tidak gugup karena aku yakin semua gerak gerikku diawasi oleh banyak kamera yang mengintai. Kenapa aku dimintai keterangan ? analisaku adalah yang pertama mungkin aku isi form nginap di hostel kelas backpacker (sehingga dia anggap duitku pas-pasan), yang kedua kok lewat Johor nggak langsung ke Singapura padahal harinya sama dan yang ketiga pada waktu itu pengawasan sangat ketat karena buronan Singapura Kastari Slamet belum tertangkap, seminggu kemudian Kastari ditangkap di Johor ‘pantas aku dicurigai’.

Dari Queen’s Street kita jalan kaki ke hostel Cozy Corner (
http://www.cozycornerguest.com/) letaknya di depan Mal Bugis Junction jaraknya kira-kira 500 meteran dari terminal. Kalau sebelumnya kita dah booking via e-mail, serahkan aja jawaban e-mailnya kepada petugas hostel. Di Cozy corner kita dapat handuk, sabun, free sarapan pagi tapi bikin sendiri (coffee mix, teh, gula, roti bakar, mentega dan selai), kamar mandi di luar dan internetan gratis. Buatku nggak masalah, enjoy aja. Disini kita akan ketemu dengan turis dari berbagai negara, kita bisa sharing informasi pada saat sarapan atau waktu lainnya, jadi betul-betul sangat mengasyikan. 

Setelah mengatur waktu istirahat mulailah kita jelajahi Negeri Kepala Singa ini, jangan lupa ambil berbagai macam brosur gratis tentang Singapura yang bisa kita peroleh di berbagai tempat, kemudian tentukan mau pergi kemana. Kita nggak perlu banyak tanya karena semua informasinya jelas baik nama jalan dan arahnya. Sepertinya dikondisikan seperti itu soalnya orang Singapura semua sibuk seperti dikejar-kejar waktu, coba lihat aja sewaktu mereka mau ke/dari kereta MRT semuanya jalan cepat seperti orang baris searah bersamaan dan banyak yang tidur-tidur ayam atau membaca buku di MRT untuk memanfaatkan waktu.




Seperti tulisan saya terdahulu, mulailah merasakan nyamannya naik MRT Singapura, beli kartu EZlink 15$Sin di counter station MRT (sama spt. Octopus card di Hong Kong or Flazz BCA di Indonesia). Kartu ini bisa digunakan untuk MRT, Bus dan makan Mc Donald, berlaku hingga 2 tahun dan bisa isi ulang mulai 10 dollaran. Beli tiket langsung juga bisa di mesin-mesin tiket setiap station MRT. Dengan bermodal peta jalur MRT, kita dah bisa menelusuri Singapura. Sebagai informasi tambahan, di Singapura untuk bayar taxi bisa dilakukan secara tunai bisa juga pakai kartu VISA atau MASTER.
Di Singapura jangan lupa singgahi berbagai landmarknya, Patung Singa di Merlion Park dan Gedung Theatre Esplanade, belanja murah di Mustafa Center Syed Alwi road kawasan little india, Masjid-Masjid Singapura, Raffles Hotel, Sentosa Island, Orchard Road, Botanic Garden, Berpetualang sewa sepeda di Pulau Ubin, China Town (Pecinan), Menikmati aneka makanan di Newton Hawker Cirrus, USS 'Universal Studio Singapore' (one day pass dewasa 74 Sin $), Marina Bay Sand Skypark dan banyak lagi interest places yang bisa dipilih sesuai budget yang ada. Untuk mengetahui letak tempat-tempat yang menarik bisa dibantu GPS handphone yang kita bawa.
Pendek kata Singapura adalah negeri tempat kita buang duit, udah tau kita mau buang duit tapi kadang-kadang imigrasinya ketat seperti ketatnya masuk amerika.
Akhirnya selamat menikmati . . . Jangan kalah Visit Indonesia Year 2009 dengan Uniquely Singapore. 


UPDATE FLIGHT


  • Mulai januari 2011 buat yang pergi ke luar negeri sudah bebas bayar fiskal (NPWP atau NON NPWP).
  • Route AA Surabaya - Johor Bahru sejak 2010 dah nggak ada lagi, masih ada alternatif lain ke Singapore dari Surabaya dengan biaya murah yaitu Surabaya - KL kemudian dari KL - Singapore (100 ribuan).
  • Mulai 19 Oktober 2012 penerbangan AA rute Surabaya - Johor Bahru diadakan lagi 4 X seminggu. 
  • Di tahun 2013, sudah tersedia penerbangan AA rute Surabaya - Singapore
  • Sekarang, booking di cozy corner harus reservasi & deposit by credit card/paypal

http://www.airasia.com/
http://www.google.co.id/
http://www.hostelworld.com/
http://www.bug.co.uk/
http://www.asiarooms.com/
http://www.hostelclub.com/
http://www.hotelscombined.com/
http://www.backpacker-planet.com/
http://www.islamicfinder.org/
http://www.yoursingapore.com/
http://www.abchostel.com.sg/home.php
lonely planet book

copyright© by RUSDI ZULKARNAIN
email : alsatopass@gmail.com











Wednesday, 24 June 2009

KL itu KUALA LUMPUR





MELAKA

Melaka adalah kota tua di Penninsula Malaysia yang berseberangan dengan kota Dumai, Propinsi Riau Pulau Sumatera, kedua kota ini hanya dipisahkan oleh Selat Malaka. Dulunya merupakan Bandar strategis yang banyak disinggahi kapal-kapal dagang dari Eropa, India, Timur Tengah termasuk kapal Laksamana Cheng Ho dari Cina. 


Sebagai kota tua yang banyak menyimpan warisan budaya dan sejarah melayu juga banyak menyimpan peninggalan Portugis, Belanda, Inggeris dan Cina. Warisan yang ditinggalkan bangsa-bangsa asing di Melaka antara lain Benteng Portugis yang mengelilingi bukit St. Paul’s, Stadthuys, Christ Church, A’ Famousa, Kantor/pergudangan Belanda dan hunian berarsitektur cina di China Town. 

Melaka mempunyai sekitar 20 an museum yang banyak menyimpan jejak-jejak history-nya. Maka tidak salah kalau Melaka selalu ramai dikunjungi para pelancong dari manca negara. Pada tahun 2004 saja tercatat 4 juta orang pernah berkunjung kesini. 


KL, KUALA LUMPUR


Setelah puas beberapa hari menjelajahi kota tua Melaka, saat itu jam menunjukkan pukul 2 siang aku meninggalkan Melaka menuju KL (Kuala Lumpur) dari terminal bus Sentral Melaka.
Aku ke KL menggunakan ‘Bus Delima’ berwarna merah yang tiketnya kubeli di loket terminal harganya 12,20RM(Ringgit Malaysia). Busnya bersih, dingin dan on time berangkatnya. Bus di Malaysia & Thailand sangat jarang ada toiletnya, hal ini mungkin untuk menjaga kebersihan dan kesehatan dalam bus. Ini info segala macam Bus dari / ke Singapore Malaysia  http://www.singaporemalaysiabus.com/

Menuju KL lancar sekali, jalannya lebar, tanpa ada goncangan sehingga dalam waktu 2 ¼ jam kami sudah tiba di mulut tol KL. Biasanya sopir bayar tol dengan tunai atau bisa juga dengan card Touch n Go.

Hentian Bus Puduraya namanya, itu terminal bus di KL, aku nggak mau nunggu bus antri masuk terminal karena bakalan lama. kuturun sebelum bus masuk terminal dan ambil Hotel di seberang jalan ‘Hotel Hibiscus’ namanya. Hotel ini dimanajemeni orang India sedangkan sopirnya bos dan cleaning servicenya orang Indonesia, jadi enak ada saudara di negeri orang. Aku ambil room double bed yang besar, aircon, TV dan ada Wifi-nya dapat harga 70RM (210 ribu) +refundable deposit 10RM. Ingat ! hindari check in di bawah jam 8 pagi itu sama artinya kalau kita check in jam 8 kemarin pagi, berarti sudah di-charge satu malam.

Kebetulan aku dah beberapa kali ke negeri jiran ini, jadi sedikit banyak tahu kondisinya mulai dari Johor, Melaka, Selangor, Penang, KL area, Batu Cave, KL Tower, Putra jaya, Genting Highland dan daerah cross border yang ada di Malaysia. Kalau lama nggak kesana ada rasa kangen juga, ya kangen makanannya, dialegnya, kangen ke langganan2ku dan yang pastinya kangen sama Gedung Petronas (KLCC Twin Tower) disitu ada food court menyediakan beragam masakan yang enak dan unik, harganya juga nggak begitu mahal kok.
Di KL aku banyak teman mulai dari agen tiket bus, sopir teksi (taxi), penjual makanan india, penjaga tandas (toilet umum, yang bayarnya 20sen) atau pedagang nasi lemak.



NASI LEMAK dan SOYA


Makanan khas Malaysia diantaranya nasi lemak, di kita seperti nasi uduk. Nasinya dilengkapi dengan ikan teri khas Malaysia ditambah menu pilihan ayam, daging atau telur, semuanya padat bumbu dan pedas. Setiap pagi aku sarapan nasi lemak langgananku di pelataran KQ5 Steysen (stasiun) Masjid Jamek, harganya 2 sampai 3RM lauknya bisa pilih, buka jam 6 – 9pagi. Kalau habis makan disitu aku selalu dikasih gratis satu tas plastik aneka kue. ‘Halo dik, Mak Cik senang melihat adik singgah kemari lagi, mau makan apa dik?, sapanya.
Setelah makan nasi lemak jangan lupa minum soya (susu kedelai, bisa yang sejuk ataupun suam). Pastinya habis makan nasi lemak dan minum soya tenaga bertambah dan siap tempur untuk menjelajah target hari ini. Jarak dari hotel ke lapak nasi lemak kurang lebih 700m, aku kesana selalu berjalan kaki hitung-hitung olah raga.



PUTRA JAYA


Layaknya seperti orang berangkat kerja, setiap hari aku keluar pukul 8.30 pagi untuk mencapai target destinasi hari ini. Kali ini target ke Putra Jaya (Pusat Pemerintahan Malaysia) dan Central Market.

Habis sarapan aku menuju Steysen LRT Masjid Jamek, beli tiket tujuan KL Sentral (terminal terpadu kereta api, monorail, MRT dan bus), tiket bisa dibeli pada kaunter/loket atau mesin ATM Tiket. Dari Masjid Jamek ke KL Sentral 1.30RM, menuju KL Sentral melewati Steysen Pasar Seni, kira-kira hanya 5 menitan dah sampai di KL Sentral. O’ya kalau mau masuk pintu steysen, masukan tiket ke input mesin, pintu terbuka kemudian kartu akan keluar di output mesin, cabut dan simpan. Begitu juga sebaliknya kalau mau keluar steysen, masukan kartu, pintu terbuka namun kartunya akan ditelan mesin.

Berbeda dengan MRT Singapura, bisa beli kartu EZlink (15$Sin, untuk bayar MRT, bayar bus atau bahkan bisa untuk bayar Mc Donald. Kalau habis bisa isi ulang 10 dollar, expired sampai 2 tahun). Di pintu masuk, tempelkan kartu ke sensor (orang Singapura biasa dompetnya yang ditempelkan jadi kelihatan lebih gaya dan simple), pintu terbuka kemudian cari/tunggu MRTnya jangan sampai salah jurusan. Sebaliknya kalau mau keluar tempelkan kartu ke sensor, pintu terbuka dan otomatis kartu kita akan berkurang saldonya. Untuk cek saldo, tempelkan kartu di sensor mesin-mesin ATM Tiket, sisanya akan kelihatan.

Berbeda pula dengan MRT di Bangkok, biasanya pakai coin yang bisa dibeli di loket dan coin tersebut jangan dimasukan ke mesin namun cukup ditempelkan ke sensor, pintu terbuka dan simpan coinnya. Kalau mau keluar barulah coin tersebut dimasukan ke dalam mesin dan coin akan ditelan mesin. Itulah sekedar informasi perbedaan MRT di beberapa negara. Kalau di Indonesia jangan masukkan apa-apa karena kita belum punya Subway he . . . he . . Lain juga lho kalau subway di Amerika . . . nanti aja ceriteranya.

Kalau mau ke Putra Jaya dari KL Sentral, beli tiket kereta express ERL 'Express Rail Link' di loket KLIA Transit (Kuala Lumpur International Airport), jangan di loket KLIA, karena dia bablas ke KLIA. Beli tiket return lebih murah dibanding tiket one way (19RM), dalam 20 menitan kita dah sampai di Putra Jaya. Untuk naik dan turun kereta tekan tombol di tengah pintu, pintu akan terbuka dan jangan buang-buang waktu karena kereta hanya berhenti beberapa saat saja. Ketika mau keluar stesen tiket tersebut nggak ditelan mesin karena aku beli tiket return dan masih bisa dipakai untuk kembali ke KL Sentral.

Berjalan ke terminal bus Putra Jaya WTT 'The Western Transport Terminal' dan cari bus ke jurusan mana yang kita mau, kalau bingung bisa tanya ke petugas. Saya naik bus shuttle nomor 300 (1RM, masukan uang ke box maka karcis akan ter-print keluar) ke kawasan Masjid Putra yang kubahnya berwarna pink. Melewati Kantor Perdana Menteri, Putra Jaya International Convention Centre, apartemen, plaza, Dataran Putra, jembatan-jembatan yang indah, danau-danau yang bersih dan akhirnya tiba di kawasan Masjid Putra.

Sambil berjalan kaki 500 meteran menuju masjid, kita temukan beberapa kran air yang bisa diminum seperti kran air zam-zam di kawasan Masjidil Haram, Makkah Arab Saudi. Sholat disana kemudian lihat-lihat arsitektur masjid yang berdiri elok menjorok ke danau sehingga kelihatannya seperti terapung, sebelum meninggalkan masjid aku ngobrol dengan petugas masjid, eee . . . malah dikasih souvenir oleh petugas masjid katanya dia baru pulang dari Australia. ‘Ma kaseh’ kataku. Mengelilingi kawasan Putra Jaya sungguh menyenangkan, indah, bersih, rapi dan tertatur namun udaranya memang agak panas.
Aku ambil gambar dengan kamera sebanyak-banyaknya kalau perlu kuhabisin memory-nya dan gambar yang nggak perlu nanti bisa di-delete.



KL TOWER


Selain ada Twin Tower 'Petronas', ada juga KL Tower yang sebetulnya lebih dulu dibikin daripada Gedung Petronas. Lokasinya ada di puncak Bukit Nanas. Untuk menuju kesini bisa pakai monorail atau bus dan turun di stasiun Bukit Nanas, kemudian lanjutkan dengan taksi atau naik bus shuttle dekat pintu gerbang (setiap 15 menit).

Apabila anda kebetulan pakai Bus KL Hop on/off, KL Tower merupakan salah satu titik yang dilewati bus tersebut. Untuk naik ke puncak tower yang tingginya 421 meter harus membayar 38 RM. Di puncak tower dapat melihat kota KL dari atas ketinggian baik siang maupun malam (open 09:00 - 21:30). Melihat dari atas keindahan Jantung KL sangat lengkap bila sambil menikmati kuliner di restoran berputar di top KL Tower.



CENTRAL MARKET

 
Melewati jalan yang sama aku kembali ke KL Sentral terus ke Steysen Masjid Jamek pakai LRT, turun disitu aku lanjutkan ke Central Market (jalan kaki sekitar 400 meteran). Bangunan ini dibangun tahun 1888, disini kita bisa beli berbagai macam souvenir, pasarnya seperti Pasar Sukawati di Bali dan harganya bisa ditawar. Makan siang di food court lantai 2, aku pilih bakso lontong dan milo ice kesukaanku (3RM+1.8RM). O’ya kalau mau makan Mc Donald dengan harga murah, datanglah pada tengah petang (pukul 12 s/d 15, harganya off sampai 40%). Selesai belanja dan makan sempatkan ke tandas (toilet umum) di lantai-1, toiletnya unik dan bersih sekali (0.5RM). Balik ke hotel jalan kaki sedangkan anak dan isteriku minta ijin pisah, mereka mau ke MyDin Wholesale (supermarket dekat Hentian Bus Puduraya). Aku mau istirahat dulu akh . . . 



TWIN TOWER PETRONAS KLCC


Setelah fresh kembali, sekitar jam 6petang sebelum maghrib (di KL 19.30) aku mulai menjelajah lagi, sekarang aku ke Twin Tower (Petronas). Menuju Petronas aku naik LRT dari Steysen Masjid Jamek dan berhenti di Steysen KLCC. Dari Stesen KLCC ke Gedung KLCC nggak perlu keluar steysen karena kedua section itu terhubung dalam satu junction. Tak terasa berjalan aku dah berada di dalam Mal Suria KLCC. Disini kita bisa beli apa aja yang kita mau, kelasnya menengah ke atas (Outlet-outlet resmi merk terkenal dunia ada disini). Jangan lupa nikmati makanan di food court atau di restoran-restoran yang tersebar di dalam Mal Suria KLCC.

Setelah itu nikmati indahnya danau dan air mancur di halaman belakang Twin Tower, puas disana nikmati kembali Twin Tower dari sisi lain. Di malam hari yang ada bulannya, aku pandangi lebih dalam keindahan dan keanggunan Petronas, sangat menakjubkan seperti pahatan es yang diberi sinar. . . luar biasa. Disinilah semakin kutahu kebesaran Tuhan yang telah memberi ilmu pengetahuan kepada kita sehingga manusia bisa membuat sesuatu yang berguna bagi sesama. Tak lupa aku mengambil gambar background Petronas (ambilnya sambil tidur terlentang supaya bisa tercover dari bawah sampai pucuknya).
Hari ini cukuplah bagiku, kembali ke hotel istirahat untuk persiapan jalan lagi esok hari. . . keerk . . . keerk . . . keerk . . . aku tertidur, SEMOGA NEGERIKU LEBIH BAIK DARI LAINNYA.


Tips ke KL :
  • Paksain nabung untuk rencana traveling. 
  • Simpan dokumen dengan baik, passpor, Kartu Keluarga, KTP, NPWP dan Tiket bungkus dengan plastik siapa tau kena air atau hujan.
  • Foto copy passpor dan tiket kalau perlu scan dan simpan di email anda.
  • Bawa foto berwarna.
  • Buat schedule perjalanan day by day beserta budgetnya (Itenirary).
  • Bagi pemula khusus ke KL bisa nikmati bus pariwisata lux (Bus KL Hop-on Hop-off) bisa seharian keliling obyek-obyek wisata (22 titik), bisa naik turun sesuka hati harga tiket dewasa 38RM bisa beli langsung atau beli di berbagai tempat harganya sama. Ada TV monitor, ada announcer berbagai bahasa, bus lantai 2 yang atapnya dari kaca tembus pandang, ada open space di lantai 2 bagian belakang untuk foto-foto atau nikmati pemandangan dan ada guide bus.
  • Khusus di KL (sekitar Puduraya atau Bukit Bintang), kalau mau hemat bisa cari penginapan kelas backpacker, per bed harganya 15s/d20RM. Kalau bertiga lebih baik cari hotel dengan room double karena privasinya lebih baik sedangkan rate-nya tidak begitu jauh dibanding dengan kelas backpacker. Triknya booking untuk 2 orang, setelah ok yang satu orang lagi nyusul masuk belakangan.
  • Bawa credit card VISA atau MASTER sebagai cadangan.
  • Bawa ransel atau tas punggung, jangan bawa koper.
  • Jangan lupa olah raga ringan, makan dan istirahat yang cukup supaya badan tetap bugar.
  • Gunakan HP yang ada GPS dan wifi.
  • Bawa simcard dari negara kita untuk ‘terima sms’ dan beli prepaid card di negara tujuan untuk ‘kirim sms’ atau ‘telepon’
  • Jaga barang bawaan anda, terutama tas utk menghindari sindikat narkoba.
  • Browsing website dan baca buku tentang destinasi tsb.

http://www.airasia.com
http://malaysia.panduanwisata.com/ 
http://www.asiarooms.com/
http://www.bug.co.uk/
http://www.hotelscombined.com/
http://www.backpacker-planet.com/
http://www.islamicfinder.org/
http://www.myhoponhopoff.com/
http://www.hostelworld.com/
http://www.busonlineticket.com/bus/delima-express-singapore-pte-ltd
http://www.qiblalocator.com/
lonely planet book : southeast asia atau malaysia



copyright© by RUSDI ZULKARNAIN
email : alsatopass@gmail.com




CAMBODIA = KAMPUCHEA = KAMBOJA







JALAN DARI POIPET KE SIEM REAP SUDAH MULUS
Aku lewati jalan itu tanggal 30 april 2009

DIJEMPUT BUS DOUBLE DECKER ke ARRANYAPRATHET


Dijemput dengan bus double decker di halaman stasiun kereta api hua lamphong Bangkok jam 9 pagi, sebelumnya bus start dari khaosan road. Masukkan ransel ke bagasi kemudian bus membawa aku menuju Aranyaprathet (Thailand site) yang akan ditempuh sekitar 3 jam-an. Ku lihat tidak ada satupun orang asia di dalam bus ini kecuali sopir, crew bus dan aku sendiri.

Tak lama bus meluncur keluar kota bangkok, aku dihampiri crew wanita dan meminta saya memperlihatkan nota paket tour kepadanya. Ngobrol perkenalan kemudian dia meminta pasporku, "Dari Indonesia ya ? " Yes kataku sembari memberi kekurangan bayar 2000Bath dan memberi satu bh foto 3x4 berwarna untuk penerbitan visa kamboja.
Kubeli paket tour ke kamboja pada salah satu travel di Khaosan road 5000Bath atau setara dengan 1,5 juta rupiah untuk 3D/2N termasuk transportasi, akomodasi(hotel & makan), visa dan tiket masuk kawasan Angkor Wat untuk 1 hari (one day visit).

Tidak banyak yang istimewa dalam perjalanan dari Bangkok ke aranyaprathet sehingga aku tertidur. Bus sampai di aranyaprathet pukul 12 siang dan berhenti di rumah makan. Crew bus meminta voucher/nota kepada para penumpang untuk makan siang disitu. Kita bisa pilih makanan yang ada pada menu, free tapi untuk minuman bayar sendiri.

Sekitar 1 jam aku istirahat di rumah makan itu, dan tak lama kemudian pasporku dikembalikan lengkap dengan visa Kambojanya yang nempel di paspor. Tenang rasanya hati ini dan agak heran kok begitu cepat dan simple untuk urusan visa. Visa Kamboja bisa kita ajukan via e-visa atau Visa on Travel(VoA) biaya rata-rata sekitar 25US$ tapi banyak syaratnya, makanya kupilih pake travel biar ga ribet.

Bus bergerak lagi menuju border sambil diceritaiin oleh crew bus tentang dan bagaimana kalo kita tinggal di Kamboja, sekitar 10 menit aku tiba di border. Semua penumpang turun berikut bawaannya. Rupanya bus berserta crewnya melayani hanya sampai di border dan kemudian dihandle oleh operator lain.



POIPET PINTU MASUK KAMBOJA DARI THAILAND


Sambil menggendong ransel berjalan beriringan menuju imigrasi Thailand, selepas dari situ berjalan lagi sekitar 500 meteran menuju imigrasi Poipet (Cambodia site). Isi form dan antri untuk cap imigrasi, aku diijinkan tinggal di Kamboja sampai 3 bulan sesuai cap permit yang diberikan. Melihat-lihat di sekeliling kantor imigrasi Cambodia di Poipet sangat sederhana, loketnya seperti loket pembayaran listrik mungkin masih lebih bagus loket listrik. Sambil antri di imigrasi, aku juga sempat memperhatikan sekitar yang semrawut, kelihatannya begitu bebas orang/gerobak/kendaraan keluar masuk border tapi aku tidak tau persis apa benar bisa sebebas itu tanpa dokumen imigrasi. Di Poipet terdapat casino besar seperti di Genting Malaysia atau Macau.

Setelah urusan di imigrasi Poipet selesai aku disuruh naik bus seperti metro mini tanpa AC yang penuh sesak dengan bawaan para penumpang. Bus berangkat disertai dengan berterbangannya debu kota kecil Poipet, tidak sampai 5 menit meluncur, bus berhenti dan parkir di suatu ruko yang nggak tahunya tempat penukaran uang (money changer). Aku jadi terpaksa ikut-ikutan tukar 500Bath dan dapat uang kamboja riel menjadi 500(Bath)X 80(riel) atau 40.000 riel. Kemudian aku dibawa berjalan ke ruko sebelahnya yang ternyata kantor assosiasi pengakutan untuk ke Siem reap. Karena banyaknya orang yang mau ke Siem reap aku terpaksa duduk di lantai sambil ngobrol-ngobrol dengan orang Australia yang jujur banget karena merasa mendapat kelebihan terima uang setelah tukar di money changer dan dia minta tolong kepadaku untuk mengantarkannya mengembalikan kelebihannya itu. 



NAIK CAMRY KE SIEM REAP


Nggak lama menunggu di kantor assosiasi yang seperti ruang tunggu agen bus itu, ada orang yang berteriak memanggil-manggil "Siapa yang mau ke Siem reap ?", karena nggak jelas ke siapa yang dimaksud kucoba menunjukkan nota kepadanya, O’ya you ikut saya!, katanya. Mobil Toyota camry dah disiapin untuk isi 4 orang ke Siem reap, 2 orang Amerika, 1 orang Ecuador dan aku sendiri. Camry meluncur dengan stir kiri (di Singapura, Malaysia dan Thailand stir kanan sama dengan Indonesia), ngobrol kesana kemari diatas camry yang menapaki jalan hotmix yang mulus(sebelumnya parah banget), sepi, lurus tapi banyak traffic lightnya yaitu sapi yang menyeberang. Di tengah perjalanan teman Amerika minta berhenti istirahat untuk minum di kedai pinggir jalan, dia minum bir sedangkan aku coke dingin 4000riel/kaleng. Melewati daerah pedesaan yang belum ada listriknya (masih maju desa-desa di Negara kita), mobil terus meluncur dan tiba di Siem reap dalam perjalanan 4 jam. Aku diturunkan di pom bensin Siem reap sambil menunggu jemputan ke guest house. Eeee… aku kaget karena dijemput dokar yang ditarik oleh sepeda motor, itulah yang namanya Tuk-Tuk Kamboja.
Disertai basahnya jalanan dan ada beberapa genangan air di jalan-jalan Siem reap, aku tiba di guest house. Seperti biasa dengan hanya menunjukkan nota paket tour aku dipersilahkan masuk kamar double bed. Mandi-mandi dan makan di restoran hotel, aku hanya pesan French fries + sambel saus + ice water, setelah itu saya minta dianterin keliling kota Siem reap pake tuk-tuk sambil cari-cari informasi tempat makan moslem food. Ga taunya emang ga ada, susahlah aku. . . Putar-putar kota dan ngeliat banyak durian disekitar Pasar Samaki jadi kepingin beli durian, kucoba beli saya satu buah, harganya 23.000 riel (uang rupiah 23.000 x 2,5 jadi Rp.50rbuan). Selesai keliling kota, balik ke hotel dan ga lupa kasih sedikit tip untuk driver tuk-tuk biar sama-sama senang. Istirahat tidur untuk persiapan jalan besok.





KE KOMPLEKS ANGKOR WAT
 
Bangun pagi-pagi dan sarapan, aku tetep minta French fries/kentang goreng + secangkir kopi. Ditemani driver tuk-tuk aku menuju kawasan Angkor Wat dan 15 menit dah tiba disitu. Masuk kawasan Angkor auranya memang beda (Aura kasih kali. . .) sunyi khidmad, terasa damai, sejuk dimata namun panas matahari mulai menyengat tubuh. Ambil tiket one day visit 20US$ (free dibayarin tour), tiketnya dah terprint bersama foto kita. O’ ya jangan lupa bawa makanan kecil dan air mineral sebelum ke Angkor Wat karena waktu kita sampai disana kita akan ditawari dengan gencar dan ditarik-tarik untuk beli air minum dan lainnya, biasanya harganya mahal dan kita akan confuse (belum hafal rate masing-2 mata uang) karena bisa bayar pake US$, Bath Thai atau Riel Cambodia, pokoknya mahallah.

Pergi ke Siem reap come alone memang lebih leluasa ga ada tanggungan apa apa tapi untuk soal foto memfoto saya agak kesulitan karena harus minta tolong sama orang lain, itupun kalau mereka bersedia. Jalan masuk ke Angkor cukup lebar dan panjangnya mulai dari jalan raya sampai gerbang utama Angkor sekitar 300 meteran yang kanan kirinya terdapat danau kecil dengan air yang bening kehijauan bayangan dari pohon-pohon rindang sekitar, tampak bersih dan alami. Berjalan terus ke dalam, naik turun tangga, ambil foto dan minta tolong difoto, mengamati relung-relung/relief Angkor sangat mengasyikan dan mengagumkan.

Angkor yang dibuat beberapa ratus tahun lalu di masa Raja Suryavarman II pada abad ke-12 itu sebagian besar masih berdiri tegak dan menjadi saksi bisu betapa besar kejayaan bangsa Kamboja saat itu. Saya sempat berpikir pakai apa, bagamaina dan berapa lama mereka membangunnya? Amazing. Menurut penuturan warga setempat Kompleks Angkor Wat dibangun oleh ribuan buruh dan ratusan gajah, sedangkan batu-batunya diambil dari daerah yang tidak jauh dan diangkut dengan perahu.

Capek berjalan dari ujung ke ujung, dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah menyusuri jalan-jalan di dalam angkor telah menghabiskan separuh botol besar air mineral yang kubawa. Melelahkan memang, sebenarnya tidak cukup sehari mengelilingi Angkor yang luas dan tersebar di beberapa lokasi. Pantas di loket menyediakan tiket one day visit, two days, three days dan one week visit ke kawasan Angkor.

Driver tuk-tuk dah menunggu 2 jam lebih di parkiran, aku keluar dari Angkor utama dan melanjutkan ke Angkor lainnya Bayon dan Thom. Senang, kagum namun melelahkan. Setelah puas menikmati keindahan Angkor tak lupa kubeli cendera mata seperti kaos (5US$ dapat 4 buah), gantungan kunci dan accessories lainnya. Kembali ke hotel akh dah capek nich, perlu istirahat .....

Sampai di hotel aku agak malas untuk makan tapi terpaksa makan kuatir nanti sakit, aku order nasi goreng pakai wortel dan potongan buncis aja, Alhamdulillah aku habisin semua. Istirahat tidur karena kecapekan, menjelang malam aku ditawarin ‘Mau massage dengan Cambodia Girl ? Beauty and slim Mr.’, katanya. Oh very sorry brother nanti kecapekan kataku dan bisa ditanya sama my wife yang sedang menunggu setia bersama anakku di Bangkok(mereka ga ikut karena feelingnya kuat kalau ikut bakalan capek). Sorry ya kataku sambil menepuk pundaknya, dia tertawa. Ku lihat kompetisi hidup orang Kamboja cukup tinggi dan berusaha melayani tamunya dengan baik. Kalau di kawasan hotel, mereka tidur hingga larut malam dan tak pernah lepas dari minum bir, itu sudah menjadi kebiasaannya. Mereka mengumpulkan dollar, bath atau riel setiap hari dari jasa yang mereka jual atau menunggu pemberian tip dari para tamunya.

O’ ya kalau orang Eropa atau Amerika bilang biaya hidup di Kamboja murah banget tapi tidak untuk orang Indonesia. Untuk kelas guest house atau hotel ditawarkan mulai 7US$ ke atas, kita tinggal pilih yang mana. Sedangkan untuk makan di menu hotel mulai 1,5US$ ke atas juga tinggal pilih harga mana yang kita mau. Sebelum berangkat tidur kuoba kartu VISA untuk tarik US$ dari ATM, yakh cuma tarik 50US$ untuk jaga-jaga dan kena fee 2US$. Juga aku sempetin telepon kerabat di tanah air dengan sewa handphone orang hotel (1menit 0.5US$), nge-net, email dan browsing (1 hour 0.5US$). Kemudian jadilah aku tidur sampai pagi.



KEMBALI KE BANGKOK

Hari ketiga menjelang pulang ke Bangkok aku breakfast dengan menu yang sama French fries+coffee. Pukul 8 pagi saya diantar tuk-tuk ke pom bensin untuk menunggu bus yang seperti metro mini itu ke Poipet. Tak lama kemudian datang 2 tamu asal Swiss dari hotel yang sama juga untuk berangkat ke Poipet. Nunggu sampai jam 9, barulah bus datang dan kulihat seatnya nyaris penuh.

Menuju Poipet bus 3 kali berhenti, pertama cuci mobil, kedua istirahat dan yang ketiga makan. Sampai di Poipet pukul 14 siang, seperti biasa antri di imigrasi Poipet dan imigrasi Aranyaprathet kemudian berjalan lagi menunggu angkutan ke Bangkok. Dengan menunjukkan lagi nota, aku diangkut pakai mobil Van Hyundai berbahan bakar gas. Aku beri catatan disini mulai aku berangkat hingga kembali ke Bangkok, aku hanya menunjukkan nota yang kubawa dah beres semuanya jadi seperti kertas sakti, mungkin mereka punya konsorsium, hebat . . . hebat aku acungi jempol, kok nggak takut rugi siapa tau ada penumpang gelapnya. Jadi untuk masalah yang satu ini tamu ga perlu repot, mungkin mereka (sesama operator tour) punya hitung-hitungan tersendiri di belakang.

Menuju Bangkok drivernya oke banget lincah lagi cekatan, berhenti 3 kali untuk isi BBG (Bahan Bakar Gas), tibalah aku di Bangkok pukul 17:30, Ukh … merdeka rasanya.


BANGKOK ke HATYAI

Target malam ini aku harus ke Hatyai menyusul isteri dan anakku yang sudah lebih dulu berangkat dengan Kereta Api dari Hua Lamphong. Sebetulnya aku udah punya tiket KA Hatyai - Bangkok (pp) yang aku beli di Stasiun Hatyai, namun tiket balik ke Hatyai aku batalkan di Hua Lamphong dan dapat refund 50%. Tindakanku ini alhamdulillah tepat sasaran karena kalau tidak aku batalkan pasti aku ketinggalan KA.

Masalahnya saat ini aku belum punya tiket apapun untuk balik ke Hatyai sedangkan sekarang aku masih berada di daerah Khaosan road sewaktu dari Kamboja. Aku coba naik tuk tuk dari Khaosan menuju ke salah satu travel dekat Stasiun Hua Lamphong. Disitu aku bilang 'Hai brother, tolong aku please... malam ini aku mau ke Hatyai'. Seraya dia telepon kesana kemari dan akhirnya berhasil juga, thank's brother anda telah membantuku.

Tiket bus aku bayar dan aku diantar ke pool pemberangkatan bus dengan sepeda motor agar bisa menembus macetnya Bangkok dan mengejar waktu yang udah mepet. Uniknya bus berangkat tidak jauh dari Khaosan rd, ya ampun kalau tau tadi aku langsung beli disitu...

Bus double decker yang dipenuhi turis asing berangkat dari Bangkok menuju Surathani. Menjelang subuh bus masuk Surathani dan aku ditransfer menuju Hatyai dengan minibus. Hampir tengah hari aku baru sampai di Hatyai dan segera melacak anak dan isteriku sedang ada dimana. Tanya-tanya di agen bus langgananku apa ada seorang isteri dan anak lelakinya datang dari Bangkok dengan ciri-ciri yang aku sebutkan ? Alhamdulillah dia mengiyakan,  "Ada, tapi sekarang mereka sedang jalan keluar."

Sebelum aku mencari untuk bertemu anak dan isteriku, aku booking bus menuju Kuala Lumpur. Tapi semua sudah full booked, benar-benar penuh. Adanya besok malam. Kalau ini tejadi otomatis aku nggak bisa sama-sama anak dan isteriku ke KL malam ini. Kali ini aku minta tolong lagi ke agen bus supaya bisa berangkat dengan bus yang sama dengan anak isteriku. Mereka mengerti keinginanku dan mengatakan, "Ada seat untuk kru apa mau ?, kalau mau nanti harganya nego saja dengan driver." Tawaran itu aku iyakan sehingga malam nanti bisa sama-sama dengan anak isteriku ke KL..

Pekerjaan selanjutnya adalah mencari anak isteriku (kami sama-sama nggak punya mobile phone kartu Thai). Menurutku pekerjaan ini tidaklah sulit karena aku tau kebiasaan anak isteriku, lagi pula kota Hatyai nggak begitu besar. Aku mencari mereka di seputar pasar Hatyai, kesana kemari dan akhirnya kami bertemu berpapasan di sudut tikungan salah satu gedung di Hatyai. Alhamdulillah kami bersatu kembali.

Setelah kami makan bersama, kemudian beristirahat di agen sambil menunggu waktu pemberangkatan bus ke KL. Sampai ketemu lagi di KL ya..... cheers.


Info terbaru : bagi pemegang Paspor Indonesia utk masuk ke Kamboja saat ini bebas (tanpa visa, kesepakatan juni 2010)

Anda mau keliling dunia dengan harga murah, baca buku lonely planet.


copyright© by RUSDI ZULKARNAIN
email : alsatopass@gmail.com