BERAMAL LEWAT TULISAN

Thursday, 21 April 2011

Special Journey to Taj Mahal, Agra. One of 7 Wonders in The World (Explore INDIA-habis)












SEKILAS SEJARAH TAJ MAHAL, Taj Mahal bukanlah masjid seperti bentuknya yang berkubah namun sebuah musoleum yang terletak di Agra 208 km dari New Delhi termasuk negara bagian Uttar Pradesh (UP). Kaisar Mughal yang berkuasa saat itu (abad ke-17) memerintahkan membuat bangunan ini dan mempersembahkannya untuk istri tercinta Mumtaz Mahal, sebagai symbol cinta kasih yang teramat dalam suami kepada istrinya. Kompleks ini dibangun selama 23 tahun pada masanya dan sekarang merupakan warisan dunia yang termasuk 7 keajaiban dunia.
 
Taj Mahal dibangun oleh puluhan ribu pekerja dan hasilnya menjadi bangunan monumental yang dikenal banyak orang di seluruh dunia. Buku-buku sejarah, atlas dunia atau kalender banyak dihiasi gambar karya maha agung ini.
Bangunan utama didominasi oleh marmer putih (marble) yang dibawa dari tempat lain di India serta mozaik yang disusun apik hasil karya pekerja sekitar Agra. Mozaik-mozaik indah mayoritas ber-design bunga yang pembuatannya sangat halus dan rumit. Garis besar cara pembuatannya sbb : pertama marmer putih diberi warna merah kemudian dipola untuk dilubangi sesuai dengan gambar yang akan ditanam. Setelah itu potongan-potongan puluhan jenis batu ditanam dan ditempel satu persatu dengan lem natural setelah finishing menghasilkan gambar di atas marmer putih. Sampai saat ini kerajinan seni marmer masih ada di sekitar agra dan industrinya dikuasi oleh negara.




DARI DELHI MENUJU AGRA

Pukul 6 pagi dijemput tourist bus menuju Agra, ternyata busnya biasa aja nggak ada istimewanya. Tiket bus yang kubeli adalah Delhi – Agra (pp) plus mengunjungi satu dua tempat wisata di sekitarnya. Walaupun busnya biasa namun ada yang nggak lazim dilihat yaitu antara bagian sopir bus dan penumpang dipisahkan oleh dinding yang tertutup rapat dan berpintu. Bus keliling menjemput satu persatu penumpangnya dari hotel yang satu ke hotel lainnya atau menjemput serombongan penumpang pada suatu tempat.

Dari Delhi ada cara lain untuk menuju Agra, yaitu dengan kereta api start-nya bisa dari New Delhi Railway Station atau dari Hazrat Nizamuddin Railway Station. Dengan KA 2002 Bhopal Shatabdi dari Delhi ke Agra bisa ditempuh dalam 2,5 jam yang berangkat sekitar jam 6 pagi, sedangkan taripnya mulai dari 400Rs s/d 700Rs dan berangkat setiap hari kecuali jum’at. KA yang lain adalah 2280 Taj Express Superfast, dengan KA ini waktu tempuhnya 3 jam-an, berangkat sekitar jam 7 pagi, dengan tarip 20 ribuan s/d 60 ribuan.

Perlu diingat setiap hari jum'at Taj Mahal tutup, kereta express menuju Agrapun juga close. Pergi ke Agra dari Delhi bisa hanya 1 hari pp (one day trip) atau menginap di Agra juga bisa, disana ada budget hotel, lodge atau hotel kelas menengah ke atas.

Setelah penumpangnya lengkap, bus mulai meninggalkan kota Delhi, semua kursi dipenuhi oleh orang India, kecuali aku dan pemuda dari Florida, Amerika yang duduk di sebelahku. Menempuh perjalanan sejauh 208 km ke Agra cukup melelahkan, diperlukan waktu sampai 5 jam. Selama 5 jam perjalanan tidak ada yang istimewa, kontur jalannya datar tidak turun naik, bus melewati ruas jalan tol bersama-sama sepeda motor yang juga bebas bisa lewat situ. Bus berjalan tidak begitu cepat dan berhenti satu kali untuk istirahat makan, sebenarnya perjalanan ke Agra bisa ditempuh dalam 4 jam atau bahkan kurang dari itu. Sepanjang perjalanan hanya terlihat orang memelihara sapi atau kerbau kemudian kotorannya dicampur dengan suatu material (nggak jelas) kemudian dibuat lempengan-lempengan bundar (nggak tau buat apa). Selain itu menjelang masuk kota Agra banyak industri batu bata yang diangkut oleh bak truk yang ditarik traktor.




AGRA, UTTAR PRADESH

Hampir tengah hari bus baru tiba di Agra, kota Agra yang semrawut hampir sama kondisinya dengan Old Delhi, semua kendaraan nggak ada yang mau mengalah masing-masing saling mendahului. Turun dari bus sudah ada autorickshaw (bajaj) yang menawarkan kemana kita pergi, lakukan penawaran dan rinci kemana aja tempat yang dituju, sepakati sebelum naik karena banyak alibaba (tukang bohongin). Obyek yang utama di Agra adalah Taj Mahal, Red Fort, Sungai Yamuna dan Baby Taj Mahal, ada juga obyek yang agak jauh dari Agra namun kalau hanya one day trip waktunya nggak cukup.

Kalau mau makan siang tinggal pilih mau di restoran besar atau restoran biasa, untuk restoran besar (kelas menengah) 1 porsi mutton biryani (halal), 1 juice mangga plus tax bisa sampai 75 ribu rupiah. Habis makan siang sopir bajaj biasanya mengajak kita ke home industry hiasan dari marmer (marbel), cara membuatnya didemonstrasikan detail oleh pegawainya, setelah itu kita akan digiring ke art shop-nya. Kalau kita menyerahkan penuh pada sopir bajaj maka ada kalanya diajak ke fashion shop yang menjual aneka kain sari, sarung, busana pria dan wanita. Kalau kita kurang sreg ke tempat itu, kita bisa menolaknya.

Agra Fort atau Red Fort yang ada di Agra sama halnya dengan yang ada di Old Delhi, Red Fort di Agra saat ini sebagian besar dikuasai army India. Jumlah Red Fort ada 4 buah, 2 di Agra, 1 di Delhi dan 1 di Lahore Pakistan.




@ TAJ MAHAL

Taj Mahal bisa dilihat dari belakang maupun dari depan, kalau melihat lewat belakang masuknya free namun nggak bisa masuk ke lokasi karena dihalangi oleh sungai Yamuna. Dari sini Taj Mahal hanya dapat disaksikan dari kejauhan, walaupun begitu dari mana saja melihatnya bentuknya hampir sama karena dibangun simetris. Di belakang bangunan utama Taj Mahal membentang sungai Yamuna, anak sungai terbesar sungai suci Gangga. Di bagian lain sungai Yamuna ada jembatan yang menghubungkan dua sisi daerah, dan di dekat situ ada ‘Baby Taj Mahal’.

Menuju main gate Taj Mahal semua kendaraan umum dilarang masuk, untuk masuk kesana bisa berjalan kaki atau naik gerobak yang ditarik unta, kuda atau kendaraan lain, semua itu harus bayar. Mulai dari jalan masuk ke main gate banyak guide atau orang yang mengaku-ngaku sebagai guide, mereka menawarkan jasanya sampai 200Rs, atau kalau kita nggak mau dia kadang-kadang menurunkan ke harga yang paling murah 50Rs.

Sebelum masuk ke kompleks dalam Taj Mahal sebagai foreigner aku harus bayar tiket masuk 750Rs tanpa kompromi, diberi 1 tiket dan 1 botol air kemasan 500ml plus kaus kaki tissue. Ternyata dekat loket penjualan tiket ada lagi para guide dan agar kita percaya dia menunjukkan id card-nya, dia terus merayu dan mengikutiku berharap aku mau memakainya. Dia bilang tarip resminya 45Rs yang tertera di id card. Aku memberanikan diri pakai jasa guide dengan tarip itu, sambil berjalan menuju taman air aku buru-buru kasih dia uang 100Rs. 'Mengapa jasanya dikasi duluan, 100Rs lagi bukannya 45Rs ?' Itu memang strategiku biarlah aku kasih dia 20 ribu daripada nanti di belakang dia memaksaku minta lebih banyak lagi. Benar dugaanku pada akhir perjalanan mendampingiku dia minta service charge, aku hanya tersenyum aja dan bilang limited budget. Jasa guide aku pakai untuk membantu ambil foto karena aku sendirian, cos minta tolong terus-menerus sama orang lain kalau orang timur bilang ‘sungkan’.

Berjalan dari gerbang utama di depan taman kolam yang panjang, dari sini sangat pas memandang Taj Mahal yang sangat indah dan menajubkan. Sebelumnya aku hanya bisa lihat Taj Mahal di gambar-gambar atau di TV, sekarang Taj Mahal sudah ada nyata di depanku. Berjalan sebentar lalu berhenti, dan mengaguminya, berjalan lagi, lalu kembali mengaguminya, itulah yang kulakukan selama di Taj Mahal. Tak terasa kini aku sudah ada di depan main building, untuk menuju ke atas alas kaki harus dibungkus dengan kaus kaki tissue. Masuk pelan-pelan karena pengunjung sangat padat. Sampai di dalam tampaklah berjejer dua makam yakni makam Raja dan permaisurinya, di situ aku memperhatikan interiornya ke segala arah dan merasakan ada sirkulasi udara yang super segar hasil karya arsitek besar Taj Mahal, Benar-benar Amazing ...

Mengambil gambar di dalam musoleum sebenarnya dilarang, pinter-pinter kitalah gimana caranya supaya bisa dapat gambar untuk kenang-kenangan, semua itu aku dibantu oleh guide-ku, Hhe... Menuju bagian belakang Taj Mahal, disitu terdapat pelataran yang cukup luas dan di sisinya membentang sungai Yamuna yang indah. Di kiri dan kanan musoleum ada bangunan sebagai masjid yang simetris, disitu bisa dipakai untuk shalat sedangkan bangunan utama Taj Mahal adalah musoleum dan tidak dipakai untuk tempat shalat.

Arsitektur bangunan Taj Mahal penuh ilusi, kalau diperhatikan lebih dalam muncul ilusi-ilusi yang mempengaruhi otak kita memunculkan beberapa pendapat. Taj Mahal dibangun dominan berbahan marmer berkualitas tinggi yang dihiasi oleh hiasan-hiasan bunga dari bermacam batu pilihan. Warna Taj Mahal bisa berubah-ubah menjadi 3 warna, warna di pagi hari, siang hari dan malam hari.

Kini terobati sudah segala capekku setelah menyaksikan keanggunanmu, Taj Mahal aku datang jauh-jauh dari negeriku hanya ingin melihatmu lebih dekat, sekarang obsesiku sudah tercapai... terima kasih ya Allah Engkau telah memberi segala kemudahan kepadaku. Setelah merasa dah cukup menyaksikan Taj Mahal, hari sudah semakin sore saat itu menunjukkan pukul 17 lebih 10 menit, aku bergegas keluar menghampiri bajaj yang sudah menungguku.

Diantar sopir autorickshaw (bajaj) yang bernama Ali itu (di Agra banyak Muslimnya) ke Tourist Bus semula yang sudah menunggu untuk balik ke Delhi. Bus masih kosong, aku adalah orang kedua yang datang masuk ke dalam bus setelah orang Amerika rekanku. Satu persatu penumpang berdatangan menaiki bus, tapi masih ada beberapa yang belum datang atau malah yang sudah naik turun lagi membeli makan di samping bus. Sopir dan kondekturnya juga belum ada, jadi nunggu lama sampai penumpangnya lengkap baru berangkat.

Wah kebanyakan penumpang India yang dari desa ini kurang disiplin, tadi aja waktu berangkat ada yang berkelahi lewat telepon, suaranya sangat keras, kirain ada apaan, dasar ... Sebelum bus balik ke Delhi tiba-tiba ada seorang lelaki seperti petugas bus yang masuk tanya-tanya kepada kita, sedangkan mulai dari Delhi aku nggak pernah lihat orang itu, akh masa bodolah pura-pura nggak tau aja apa maksudnya. Hari sudah gelap bus baru mulai berangkat, lelaki tadi bicara kepada semua penumpang dalam bahasa India. Baru berjalan 10 menit bus berhenti lagi di sebuah toko oleh-oleh yang ditujukkan oleh lelaki itu. Aku baru tahu kalau lelaki tersebut bekerja sama dengan sopir agar mau mampir ke toko oleh-oleh tersebut, jadi ceritanya bagi-bagi rejekilah. Aku sama sekali nggak tertarik dengan jenis oleh-olehnya walaupun sempat mencicipinya free. Tiba-tiba ada seorang perlente yang sangat meyakinkan berbicara kepadaku, 'Ada cigarette atau dollar ?' Aku jawab I don’t understand what you are saying, itu jawaban yang sering aku pakai kalau ada orang yang macem-macem.

Bus berjalan lagi didalam kemacetan kota Agra, Oh ternyata benar lelaki yang seperti petugas bus tadi udah nggak kelihatan lagi rupanya tugas dia dah selesai sampai di toko oleh-oleh itu. Perkiraanku bus akan tiba di Delhi maksimum pukul 12 tengah malam, namun setelah bus berjalan, dia berhenti lagi di tempat kelahiran Sri Krisna, semua penumpang turun dan berjalan menuju kompleks kelahirannya. Yang bawa kamera dan HP harus dititipkan di penjaga tidak boleh dibawa masuk dan masuknya harus bayar 6Rs (ada 3 tiket masing-masing 2Rs). Data diri, jumlah kamera dan HP dicatat di buku tamu kemudian berjalan memasuki bagian dalam kompleks tempat kelahiran Sri Kresna, letaknya di antara rumah-rumah dalam kampung yang sempit. Di dalam sana alas kaki harus dititipkan, aku dan rekan Amerika jalan keliling kompleks dan para penumpang India banyak yang sembahyang di kompleks ini.

Dari kompleks tadi, bus berjalan kembali dan menuju salah satu tempat yang aku belum tau apa namanya (soalnya udah ngantuk berat), sampai disana harus jalan kaki jauh masuk kampung diantara rumah-rumah yang sempit. Sebelum mencapai tempat ini, di bus diceramahi history keagamaan Hindu oleh seorang lelaki yang juga baru aku lihat, ceramahnya pake bahasa India. Aku hanya bisa samar-samar melihat dan mendengarnya, karena udah ngatuk berat ... Wah lama juga di situ, ada ritualnya segala yang diikuti semua penumpang India, aku dan si Amerika hanya pasif aja. Masuk kawasan ini seperti ada di negeri antah berantah, tidak pernah aku lihat situasi macam gini sebelumnya, penuh keunikan dan sulit dipercaya. Dah selesai dari sini bus berjalan lagi dan diakhiri makan malam di restoran, disitu nunggu lama lagi... banyak kejadian yang nggak terduga misalnya, disini ada keluarga yang marah dengan suara yang keras karena salah satu anggotanya nggak mau diajak turun makan. Ada ada aja nich orang India ...

Terakhir kali bus menuju Delhi, aku lama terlelap tidur kelelahan, samar-samar kedengaran mulai ada penumpang yang turun satu persatu di Delhi. Setelah bus mengantar semua penumpangnya, aku dan si Amerika dapat giliran yang terakhir, aduh .... masuk hotel pukul setengah empat pagi. 

Kata orang : Enjoy your trip... Ya nikmati aja apa adanya


SAMPAI JUMPA di MACAU,HONGKONG, SHENZHEN on OCTOBER'11 dan NORTH THAILAND, MYANMAR, LAOS on APRL'12


http://www.airasia.com/
lonely planet book (india)
www.hotelraunak.com
http://www.hostelbookers.com/
http://www.ihatetaxis.com/



copyright© by RUSDI ZULKARNAIN
email : alsatopass@gmail.com

No comments: