BERAMAL LEWAT TULISAN

Friday 12 February 2021

SENSASI KELILING MALANG PAKAI VW SAFARI


Ada ada saja orang berkreasi pada saat pandemi di tahun ke-2 ini untuk mencari rizki yang terasa semakin menjepit masyarakat.

Karena semuanya serba terbatas banyak orang mencari berbagai terobosan usaha agar bisa survive. Salah satu usaha yang kena pukulan hebat adalah sektor pariwisata, semuanya sepi. Otomatis segala ikutannya pun jadi sekarat hampir mati.


LETS GO CITY TOUR BY VOLKSWAGEN

Bepergian kemana-mana yang agak jauh sangat terbatas dilakukan. Bahkan sampai sekarang banyak negara yang menutup diri untuk menerima pelancong berwisata ke negaranya. Bepergian di dalam negeri juga hampir sama nasibnya baik lewat darat, laut atau pun udara. Komponen wisata jadi lebih mahal seperti harga tiket pesawat dan moda transportasi lainnya, ditambah lagi harus Swab/Rapid yang biayanya tidak sedikit. Akhirnya orang terpaksa pergi ke tujuan lokal saja semata-mata agar pikiran lebih fresh keluar dari rasa suntuk terus berada di dalam rumah.

Nah, yang satu ini adalah terobosannya yakni berwisata keliling Heritage Kota Malang bersama Si Langit dengan VW. Iya, pakai VW Volkswagen 'Mobil Rakyat' buatan Jerman yang diproduksi di Mexico tahun 1976, kalau di tanah air populer dengan sebutan 'VW Camat' atau VW Safari.

Dengan VW pastinya punya sensasi dan rasa yang berbeda dibanding dengan yang mainstream pakai mobil pribadi/sewaan atau Bus Wisata Malang City Tour 'Macito'. Semuanya ada plus minusnya, terserah mau pilih pakai yang mana.

Berkeliling dengan Si Langit VW Safari ini udara segar Malang lebih terasa karena atap VW dibuka otomatis kita langsung dapat AC alam. Yang kedua, pandangan lebih luas dan seluruh mobil seakan milik kita sendiri karena ingin minta apa saja akan dilayani oleh driver sebut saja misalnya berhenti sejenak, tolong fotoin atau bertanya apa saja tentang Kota Malang. Selanjutnya adalah sensasi kita menjadi pusat perhatian orang banyak, bagaikan artis yang lagi lewat.

Meski baru beroperasi belum lama dan armadanya masih sedikit, tapi terobosan city tour kayak gini mulai dilirik dan dicoba oleh travelers. Berikut ini adalah proses booking dan informasi lainnya bila ingin mencoba city tour dengan Si Langit.

Pertama, buka link : https://www.instagram.com/indonesia.localtrip/ di situ terdapat segala informasi dan booking trip untuk anda. Biaya trip per orang 130K dengan durasi 1 - 1.5 jam. Trip ini melayani setiap hari pemberangkatan pukul 8 pagi dan 3 petang. Meeting Point ada di seberang Stasiun Kereta Kota Baru Malang (depan Sentra Kuliner Sriwijaya). VW ini kapasitasnya 5 orang termasuk driver (balita free bisa dipangku).


ROUTE OF CITY TOUR

Berikut adalah spot heritage yang dilewati : Stasiun Kota Baru Malang - Balai Kota - Tugu Malang - Kawasan Kayoe Tangan - Gereja Kayoe Tangan - Alun Alun - Masjid Jamek - Kantor Pos - Jalan Kawi - Kawasan Jalan Idjen Boulevard - Pemukiman elit eks Kolonial - Museum Brawijaya - Gereja Idjen Simpang Balapan - kembali ke Meeting Point.

Bersama driver Michael yang ramah kami diajak berkeliling Heritage Kota Malang sambil beliau menerangkan sejarahnya pada setiap spot yang kami kunjungi. Udara sejuk dan sinar mentari Kota Malang semakin menambah semangat kami lebih bergairah meski saat ini masih pandemi. Kami diminta tidak sungkan-sungkan minta difotoin berapa pun banyaknya dan dengan gaya apa pun juga boleh kata Mas Michael.

Dalam setiap jalan yang kami lalui ada saja orang yang melambai-lambaikan tangannya atau memperhatikan kami yang sedikit norak seperti pelancong dari kota lain. Padahal kami ini asli Kera Ngalam. Mungkin mereka mengira kami datang dari Bandung karena plat nomor VW adalah 'D'. Lagi pula yang bikin menarik perhatian adalah VW-nya open kap tanpa atap yang anginnya terasa smriwing.

Bangga menjadi Kera Ngalam (Anak Malang) karena masih punya peninggalan masa lalu yang terawat baik meski sebagian bekas kolonial. Yang penting kita selalu menghargai warisan budaya, peninggalan masa lalu dan mau belajar dari sejarah.

Semoga dengan trip singkat city tour ini, kita bisa mengobati rasa jenuh lama tinggal di rumah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3 M. City tour kami sudahi dengan sarapan bareng anak, cucu dan mantu di Rumah Makan Ayam Nelongso yang ekonomis di dekat Stasiun Malang Kota Baru.


Copyright@by RUSDI ZULKARNAIN
email : alsatopass@gmail.com




1 comment:

Arif said...

Wahhh...Bg.Rusdi Z msh aja bisa jalan2 walau kondisi ekonomi sdg krisis... Mantab lah itu....