MERAPI MALU MALU SEMBUNYI DI BALIK KABUT

DARI JATINEGARA JAKARTA TRUS ke SELO BOYOLALI

Dari Jakarta sebelum pulang ke Malang aku mau ke Dukuh Stabelan. Dari desa ini Gunung Merapi kelihatan jelas sekali karena jaraknya dari puncak cuma 3 kilometeran. Desa ini berada di Desa Tlogolele Kecamatan Selo. Kalau dari pusat Selo (Alun² Simpang PB VI) ke Stabelan sekitar 6 km.

Dari Semarang aku naik bus jurusan Solo turun di Boyolali, ongkosnya 40K lama perjalanan 1,5 jam. Aku bilang sama kondektur tolong turunkan saya di Boyolali saya mau ke Selo, "Siap." jawabnya. Aku diturunkan di pinggiran Kota Boyolali setelah Penggung, tepatnya di lampu merah dekat terminal lama.

Karena kesiangan bus ke Selo sudah ga ada. Lagi pula bus kesana sangat jarang karena penumpangnya sedikit. Mereka memilih pakai sepeda motor sendiri. Akhirnya aku pake ojek sampai ke Cepogo 40K. Di Cepogo yang ada cuma ojek, mereka minta 50K sampai Selo. Dari Boyolali ke Cepogo jaraknya sekitar 10 km. Dan dari Cepogo ke Selo kira² 7 km. Boyolali - Selo adalah jalur jalan menuju magelang. Beruntung ada mobil pick up 'bakul sayur' yang mau balik ke salah satu desa dekat Selo. Aku bertanya bisakah saya ikut ke Selo ?, "Ayo silakan, tunggu sebentar ya saya masih ada urusan sedikit." Aku minta duduk di bak belakang tapi ga boleh oleh suami istri 'bakul sayur' itu. Alhasil kami duduk di depan bersama sopir, istrinya dan aku. Orangnya baik banget yang mencerminkan watak asli dari desa yang kebanyakan jujur, polos apa adanya dan siap membantu siapa saja. Aku ga boleh bayar alias gratis. Malah ketika sampai di Selo, aku mau diajak makan mie pangsit lantas mengajak tidur di rumahnya. Dengan sopan aku menolak tawarannya dan ga mau aji mumpung. Karena benar² ga mau dibayar aku hanya bisa mengucapkan terima kasih dan mendoakan agar usaha sayurnya maju dan laris manis.

Di tengah hawa dingin aku menuju ke Kampung Homestay Damandiri dan menetapkan Homestay Santika sebagai pilihanku. Lokasi homestay-nya tidak jauh dari jalan raya yang berhadapan langsung dengan Amazing View Gunung Merapi. Santika memiliki 8 kamar, kebetulan cuma aku yang menginap di situ, maklum bukan hari libur atau weekend. Walau sendirian ya nikmati aja sambil pesan minuman wedang uwuh (racikan rempah jahe hangat), pisang dan telur rebus. Dinginnya berrr lumayan menusuk tubuh. Sebagai penawar hawa dingin aku diberi 2 potong selimut tebal lengkap sekalian handuk dan sabunnya. Di kamar mandi ada water heater dan di luar ada dispenser untuk bikin teh atau kopi panas. Rate kamarnya sangat terjangkau cuma 200 ribuan. Kalau lagi weekend atau liburan homestay ini dan sekitarnya full. Di Selo banyak spot² dan tempat hiburan yang indah. Disamping itu di dekat sini adalah base camp menuju Gunung Merbabu lewat Selo.

Ke Selo memang cocoknya bawa kendaraan sendiri motor atau mobil sebab kendaraan umum susah. Kendaraan umum yang ada cuma ojek dan bus mini yang ada pada jam tertentu, setelah itu ga ada lagi. Biasanya ada bus mini yang membawa para 'bakul sayur' balik pulang setelah berjualan di Pasar Selo di hari pasar yakni Selasa Wage & Jumat Legi. Ada juga yang numpang² mobil bak terbuka (pick up) dan membayar seikhlasnya.

Simpang PB VI Selo menjadi spot favorit warga dan pengunjung. Di sini tempatnya nongkrong yang paling rame, berfoto² sambil menikmati berbagai pilihan kuliner. Ini adalah catatanku tentang Selo Boyolali,

Jarak Boyolali - Selo, +/-20 km

Bus Selo - Cempogo, 10K jaraknya 7 km tunggu di Simpang Selo. Dan Bus Cepogo - Boyolali, 10K jaraknya 10 km tunggu di Pasar Umum Cepogo yang tidak jauh dari Alun² Pancasila.

Yuk keliling Nusantara menikmati Beautiful Indonesia.

I ❤️ Beautiful Indonesia

Copyright@by RUSDI ZULKARNAIN

email : alsatopass@gmail.com